HIMASTRON ITB
HIMASTRON ITB Himpunan Mahasiswa Astronomi

Nebula Gelap: Tabir Misterius di Alam Semesta

 

Citra Nebula Kepala Kuda yang merupakan sebuah nebula gelap dengan latar belakang sebuah awan molekul terang di rasi Orion (Sumber: Stephanh)

 

Alam semesta kita yang luas ini dipenuhi oleh berbagai benda langit dengan berbagai ukuran. Mulai dari planet dan bulannya yang berukuran kecil, bintang-bintang, hingga objek dengan ukuran yang sangat besar seperti galaksi dan nebula. Nebula sendiri merupakan salah satu objek yang cukup populer karena keindahan bentuk dan warnanya. Nebula juga diklasifikasikan menjadi beberapa tipe oleh para astronom, salah satunya adalah dark nebula atau nebula gelap. Berbeda dengan nebula pada umumnya yang memancarkan warna-warna indah akibat bintang di sekitarnya dan komposisi dari nebula itu sendiri, nebula gelap justru memblokir cahaya tampak. Namun, mengapa bisa begitu?

 

Untuk memahami apa itu nebula gelap, tentunya kita perlu memahami apa itu nebula. Nebula merupakan awan antarbintang yang tersusun dari unsur-unsur medium antarbintang, seperti hidrogen, helium, unsur berat lainnya, dan debu-debu. Nebula gelap juga memiliki komposisi yang kurang lebih sama dengan nebula pada umumnya, hanya saja kerapatan debu di nebula gelap lebih tinggi daripada jenis nebula lainnya. Kerapatan debu yang tinggi inilah yang menjadi penyebab utama mengapa nebula gelap dapat memblokir cahaya tampak. Debu-debu dapat menyebarkan dan menyerap cahaya tampak dari bintang yang berada di dalam dan sekitar nebula sehingga membuat nebula gelap benar-benar tak dapat ditembus cahaya di panjang gelombang tampak.

 

Citra dari nebula gelap LDN 1768 di depan bintang-bintang latar belakang (Sumber: ESO)

 

Temperatur rata-rata di dalam nebula gelap berkisar sekitar 10 sampai 100 K. Hal ini memungkinkan terbentuknya molekul hidrogen dan dapat menjadi tempat kelahiran bintang. Nebula gelap terkadang berbentuk seperti ular yang terbelit-belit dan tidak memiliki batas luar yang jelas sehingga membuatnya terlihat sangat tidak teratur. Untungnya, kita dapat membedakan nebula gelap dengan mudah selama nebula gelap tersebut memiliki latar yang terang (seperti daerah yang penuh dengan bintang atau nebula lain yang terang). 

 

Walaupun nebula gelap dapat memblokir cahaya tampak akibat debu-debu yang berada di sana, para astronom tetap dapat mempelajari interior dari nebula gelap dengan mengamatinya di panjang gelombang lain, seperti radio dan inframerah. Hal ini dikarenakan gelombang radio dan inframerah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh hamburan dan serapan debu-debu di sana. Hasilnya, astronom dapat mempelajari interior dari nebula gelap dan mendapatkan informasi penting tentang proses pembentukan bintang.

 

Perbandingan citra dari nebula gelap Barnard 68 di panjang gelombang cahaya tampak (kiri) dan inframerah (kanan) (Sumber: ESO)

 

Penulis: Muhammad Fadhlan Dhafin H. (10322016)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

 

Referensi:

Alves, J. F. (2001, 10 Januari). How to Become a Star. ESO. nhttps://www.eso.org/public/news/eso0102/

 

Cosmic Dust. (n.d.). Lumen Learning. https://courses.lumenlearning.com/suny-astronomy/chapter/cosmic-dust/

 

Dark Nebula. (n.d.). Swinburne University. https://astronomy.swin.edu.au/cosmos/*/Dark+Nebula

 

Dark Nebula Facts. (n.d.). The Planets. https://theplanets.org/nebula-facts/dark-nebula/