HIMASTRON ITB
HIMASTRON ITB Himpunan Mahasiswa Astronomi

Mengenal Planet Vulcan: Planet yang Tidak Pernah Ada

Sudah hampir dua setengah abad Newton merumuskan hukum gravitasinya yang terkenal di 1687. Hukum tersebut menjadi dasar untuk memprediksi gerakan objek-objek di Tata Surya kita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, para astronom di abad ke-19 kemudian menemukan sebuah anomali presesi pada orbit Merkurius yang tidak sesuai dengan perhitungan hukum gravitasi Newton. Salah satu astronom Perancis paling terkenal saat itu mengusulkan hipotesis tentang keberadaan sebuah planet di antara Merkurius dan Matahari yang memengaruhi anomali orbit Merkurius.

 

Ilustrasi presesi orbit planet Merkurius (Sumber: Astronomical Returns)

 

Astronom Perancis tersebut bernama Urbain Jean Joseph Le Verrier (1811 - 1877).  Ia merupakan astronom pertama yang memprediksi keberadaan planet Neptunus. Dia sendiri berpendapat bahwa orbit planet misterius yang sangat dekat dengan Matahari dapat menjelaskan kenapa planet itu tidak terdeteksi selama ini. Jika orbit planet terlalu dekat dengan Matahari, planet tersebut akan sulit diamati karena tertutupi oleh cahaya Matahari, dan membuatnya hanya bisa diamati di siang hari. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membuktikan keberadaan planet misterius ini ialah dengan mengamatinya ketika transit atau gerhana Matahari.

 

Sayangnya, berbagai upaya pengamatan setelah hipotesis itu dipublikasikan tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Hingga akhirnya pada 1859, seorang astronom amatir yang juga merupakan seorang dokter bernama Edmond Lescarbault, menemukan “bukti” pertama keberadaan planet misterius ini. Saat itu Lescarbault sedang mengamati Matahari dengan teleskop buatannya, sampai dia menemukan sebuah titik yang melakukan transit di depan Matahari. Sadar bahwa titik itu bisa jadi planet misterius, Lescarbault kemudian secepatnya menghubungi Le Verrier tentang penemuannya. Setelah menerima suratnya, Le Verrier pergi untuk bertemu dengan Lescarbault untuk berdiskusi. Akhirnya pada 2 Januari 1860, Le Verrier mengumumkan tentang bukti planet misterius tersebut kepada dunia. Planet misterius tersebut dinamakan sebagai Vulcan, yang diambil dari nama dewa api Romawi.

 

Planet Vulcan dalam sebuah peta litografi di tahun 1846 (Sumber: Library of Congress)

 

Namun, tentu saja tidak semua orang langsung menerima klaim yang diusulkan Le Verrier. Alhasil pada saat itu, orang-orang pun terbagi menjadi dua kubu (antara menerima dan menolak). Setelah itu, Le Verrier tiba-tiba dikirimi banyak laporan mengenai transit misterius yang kebanyakan pengirimnya merupakan astronom amatir. Le Verrier kemudian mencoba menghubungkan laporan-laporan tersebut dengan harapan dapat memprediksi periode transit Vulcan di masa depan. Sayangnya, sampai akhir hayatnya di 1877, Le Verrier tetap tidak dapat membuktikan pasti keberadaan Vulcan. Namun, Le Verrier berpesan bahwa gerhana Matahari yang terjadi di 1878 dapat menjadi kesempatan emas untuk membuktikan keberadaan Vulcan.

 

Banyak astronom dan masyarakat umum pada saat itu ikut mengamati gerhana Matahari 1878, termasuk beberapa astronom dan ilmuwan ternama seperti James Craig Watson, Lewis Swift, C.H.F Peters, dan Thomas Edison. Dari pengamatan tersebut, sebagian besar pengamat tidak menemukan bukti apapun yang membuktikan keberadaan Vulcan. Sejak saat itu, opini publik pun menjadi satu yang menyatakan bahwa planet Vulcan tidak ada. Lantas jika Vulcan tidak ada, lalu apa yang menyebabkan anomali pada orbit Merkurius?

 

Foto ketika J.C Watson (keenam dari kanan), dan Thomas Edison (kedua dari kanan) bersama astronom lainnya sedang mengamati gerhana Matahari 1878 di Wyoming, Amerika Serikat. (Sumber: Carbon County Museum)

 

Pertanyaan ini tetap tidak terjawab sampai awal abad ke-20 ketika Albert Einstein menerbitkan teori relativitasnya yang merevolusi pemikiran kita tentang alam semesta. Teori relativitas ini menjelaskan bahwa anomali yang terjadi pada orbit Merkurius disebabkan oleh kelengkungan ruang waktu akibat Matahari, bukan karena adanya gaya eksternal dari Vulcan. Setelah teori relativitas Einstein dibuktikan pada eksperimen Eddington di 1919, resmi berakhir pula pertanyaan panjang tentang keberadaan planet Vulcan dan juga anomali orbit planet Merkurius.

 

Penulis: Muhammad Fadhlan Dhafin H. (10322016)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

 

Referensi:

Dawe, R, W. (2024, 9 Juli). Great Red Spot. Britannica. https://www.britannica.com/place/Great-Red-Spot

 

Hille, B, K. (2015, 4 Agustus). Jupiter’s Great Red Spot: A Swirling Mystery. NASA. https://www.nasa.gov/solar-system/jupiters-great-red-spot-a-swirling-mystery/

 

Lang, R, K. (2011). The Cambridge Guide to the Solar System Second Edition. Cambridge University Press. 

 

Primal Space. (2019, 25 November). The Power of Jupiter’s Red Spot [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=CyRyIFV2RyI

 

Simon, A. (2023, 1 September). Jupiter’s Red Great Spot: Everything you need to know. Space. https://www.space.com/jupiter-great-red-spot.html.