HIMASTRON ITB
HIMASTRON ITB Himpunan Mahasiswa Astronomi

Medium Antarbintang: Sang Penghuni Ruang Kosong Antarbintang

 

Citra bagian dari Nebula Elang yang dikenal sebagai “Pillars of Creation” merupakan nebula bertipe awan H II. Citra ini diambil oleh teleskop antariksa Hubble. (Sumber: NASA & ESA)

 

Ketika kita melihat langit malam yang cerah penuh dengan bintang, mudah untuk menganggap bahwa langit malam yang kita lihat sebagian besar hanya tersusun oleh bintang. Namun, di balik gemerlap cahayanya, terdapat ruang kosong yang tidak benar-benar kosong  di antara bintang-bintang tersebut. Wilayah di antara bintang-bintang ini dinamakan sebagai ruang antarbintang, yang apabila kita lihat secara sekilas, akan terlihat bahwa tidak ada apa-apa di sana. Padahal, faktanya ruang antarbintang tidaklah benar-benar kosong, lo. Segala sesuatu yang berada di ruang antarbintang disebut sebagai medium antarbintang. Namun, apa sih sebenarnya medium antarbintang ini dan apakah mereka hanya berfungsi sebagai pengisi kekosongan saja? Mari simak penjelasan di bawah ini dengan seksama.

 

Seperti yang telah dijelaskan di awal, medium antarbintang merupakan segala materi dan radiasi yang berada di ruang antarbintang. Medium ini sebagian besar tersusun oleh gas Hidrogen, disusul oleh Helium, dan kemudian sebagian kecil unsur berat lainnya. Selain gas, debu-debu padat dalam jumlah kecil juga ditemukan di sini. Terdengar cukup padat untuk sebuah ruang kosong, bukan? Perlu diketahui bahwa  jarak rata-rata antarbintang di galaksi kita adalah 5 tahun cahaya. Oleh karena itu, kerapatan materi di medium antarbintang dapat terbilang kecil, hanya sekitar 1012 molekul per m3. Bahkan, di beberapa bagian, kerapatannya dapat mencapai sekitar 100 molekul per m3. Sebagai perbandingan, kerapatan molekul gas di permukaan laut ialah sekitar 1026 molekul per m3 dan 1016 molekul per m3 di ruang vakum laboratorium.

 

Citra Nebula Orion yang merupakan sebuah nebula bertipe awan H II (Sumber: NASA & ESA)

 

Ketika banyak materi dari medium antarbintang terkompresi, mereka akan membentuk sebuah awan antarbintang. Kebanyakan dari awan ini memiliki temperatur dingin dengan kerapatan yang masih cukup rendah. Para astronom membagi awan antarbintang menjadi dua jenis. Awan H I yang berisi hidrogen netral dan awan H II atau awan molekul yang berisi hidrogen terionisasi. Dari kedua jenis tersebut, awan molekul merupakan yang paling rapat sehingga menjadikannya tempat yang cocok untuk kelahiran bintang-bintang.

 

Medium antarbintang telah dipelajari melalui beberapa metode. Hingga pertengahan abad ke-20, hampir semua informasi diperoleh dengan menganalisis efek materi antarbintang terhadap cahaya bintang-bintang jauh melalui bantuan teleskop optik. Namun, panjang gelombang cahaya tampak memiliki keterbatasan akibat adanya debu. Debu-debu di medium antarbintang seringkali menyerap cahaya tampak terutama di warna biru sehingga membuat cahaya bintang yang melewati debu akan terlihat memerah atau bahkan tertutup sepenuhnya. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan teleskop radio pada 1950-an, para astronom kemudian mulai mempelajari medium antarbintang di panjang gelombang radio dan inframerah. Panjang gelombang radio dan inframerah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang sehingga dapat menembus debu-debu di medium antarbintang. Dengan menggunakan panjang gelombang radio dan inframerah, semakin banyak misteri alam semesta yang terungkap. Sesuatu yang sebelumnya tidak tampak dalam gelombang cahaya tampak bisa menjadi sangat menakjubkan jika dilihat melalui gelombang radio dan inframerah!

 

Perbandingan Citra Nebula Lagoon pada cahaya tampak (kiri) dan inframerah (kanan) (Sumber: NASA, ESA, & STSCl)

 

Akhir kata, dengan semakin berkembangnya teknologi di masa depan, tentunya kita dapat berharap bisa menemukan hal yang lebih menarik lagi dari “ruang kosong yang tidak benar-benar kosong” ini.

 

Penulis: Muhammad Fadhlan Dhafin H. (10322016)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

 

Referensi:
Cooper, K. (2023, 17 Januari). Interstellar space: What is it and where does it begin?. Space. https://www.space.com/interstellar-space-definition-explanation

 

Interstellar Medium and Molecular Clouds. (n.d.). Harvard & Smithsonian. https://pweb.cfa.harvard.edu/research/topic/interstellar-medium-and-molecular-clouds


Mathis, S. J. (n.d.). nebula. Britannica. https://www.britannica.com/science/nebula

 

The Editors of Encyclopaedia Britannica. (n.d.). interstellar medium. Britannica. https://www.britannica.com/science/interstellar-mediu